Burkitt Lymphoma: Kanker Langka yang Bergerak Cepat, Namun Bisa Disembuhkan

Aku masih ingat hari ketika seorang teman lama menghubungiku, suaranya bergetar di ujung telepon. Ia baru saja mendapat kabar bahwa keponakannya yang berusia 9 tahun didiagnosis menderita Burkitt Lymphoma. Saat itu, jujur saja, aku belum pernah mendengar penyakit ini. Lymphoma, ya, aku tahu itu kanker kelenjar getah bening. Tapi “Burkitt”? Nama itu terdengar asing di telingaku. Sejak saat itu aku mulai mencari tahu, dan semakin aku mendalaminya, semakin aku sadar betapa kompleks dan cepatnya penyakit ini berkembang.
Awal Mula: Ketika Kanker Datang Tanpa Permisi

Burkitt Lymphoma merupakan salah satu jenis kanker darah yang sangat agresif, berasal dari sel B — salah satu jenis sel dalam sistem kekebalan tubuh kita yang bertugas melawan infeksi. Dalam kondisi normal, sel B bekerja seperti prajurit kecil yang melindungi tubuh. Namun pada penderita Burkitt Lymphoma, sel-sel ini justru bermutasi dan tumbuh tanpa kendali, membentuk tumor yang bisa menyebar dengan cepat ke berbagai organ seperti perut, tulang, bahkan otak Alodokter.
Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Denis Burkitt, seorang ahli bedah asal Inggris yang bekerja di Afrika pada tahun 1958. Ia menemukan pola unik pada anak-anak Afrika yang menderita pembengkakan di rahang dan perut. Setelah penelitian panjang, diketahui bahwa kanker ini berhubungan erat dengan infeksi Epstein-Barr Virus (EBV) — virus yang juga menyebabkan mononukleosis atau “penyakit ciuman”. Sejak itu, nama Burkitt pun diabadikan sebagai jenis limfoma paling agresif di dunia medis.
Tiga Jenis Burkitt Lymphoma
Ternyata, Burkitt Lymphoma tidak hanya muncul dalam satu bentuk. Ada tiga varian utama, masing-masing dengan karakteristik yang berbeda:
Endemik (Afrika) – Jenis ini paling sering ditemukan di wilayah tropis Afrika, terutama pada anak-anak. Tumor biasanya muncul di daerah rahang atau perut dan sangat erat kaitannya dengan infeksi EBV serta malaria kronis.
Sporadik (Non-Afrika) – Inilah jenis yang paling sering ditemukan di negara-negara barat, termasuk Asia Tenggara. Tumor sering muncul di perut dan bisa menyebabkan pembengkakan, nyeri, bahkan gangguan pencernaan.
Immunodeficiency-Associated – Jenis ini muncul pada individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya penderita HIV/AIDS atau mereka yang sedang menjalani transplantasi organ dan mengonsumsi obat imunosupresan.
Ketiganya memiliki satu kesamaan: perkembangan penyakit yang sangat cepat. Dalam hitungan hari, ukuran tumor bisa meningkat drastis. Itulah sebabnya Burkitt Lymphoma sering disebut “kanker yang berpacu dengan waktu”.
Gejala yang Sering Diabaikan
![]()
Cerita teman lamaku itu membuatku sadar, banyak gejala awal Burkitt Lymphoma sering disalahartikan sebagai gangguan ringan. Misalnya, keponakannya awalnya hanya mengalami pembengkakan di perut dan kehilangan nafsu makan. Keluarganya mengira itu hanya masalah pencernaan biasa. Tapi setelah perutnya makin membesar dan berat badannya turun drastis, barulah mereka memutuskan pergi ke rumah sakit.
Beberapa gejala umum Burkitt Lymphoma antara lain:
Pembengkakan di rahang, perut, atau leher
Nyeri perut hebat dan kembung
Penurunan berat badan drastis
Demam tanpa sebab yang jelas
Keringat malam berlebihan
Lelah berkepanjangan
Gangguan pencernaan atau konstipasi
Gejala-gejala ini bisa muncul tiba-tiba dan memburuk dengan cepat. Karena itu, diagnosis dini menjadi sangat penting agar peluang sembuh lebih besar.
Di Balik Laboratorium: Bagaimana Dokter Mendiagnosisnya
Proses diagnosis Burkitt Lymphoma tidak semudah memeriksa darah biasa. Dokter biasanya melakukan biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan dari kelenjar getah bening atau tumor yang mencurigakan. Kemudian jaringan tersebut diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat apakah terdapat sel B yang bermutasi.
Selain itu, dilakukan juga tes genetik untuk mencari kelainan pada kromosom 8, tempat gen MYC berada. Gen ini bertanggung jawab dalam mengontrol pertumbuhan sel. Ketika gen ini mengalami transposisi (perpindahan ke lokasi lain), sel-sel B mulai berkembang biak tanpa henti — inilah yang memicu kanker.
Tes tambahan seperti CT scan, PET scan, atau pemeriksaan sumsum tulang juga dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kanker telah menyebar. Semua pemeriksaan ini membantu dokter menentukan stadium penyakit dan merancang strategi pengobatan yang paling tepat.
Perjalanan Pengobatan: Melawan Waktu
Salah satu hal yang paling menakutkan dari Burkitt Lymphoma adalah kecepatannya menyebar. Tapi kabar baiknya, meskipun agresif, penyakit ini sangat responsif terhadap pengobatan.
Pengobatan utama untuk Burkitt Lymphoma adalah kemoterapi intensif. Obat-obatan seperti cyclophosphamide, doxorubicin, vincristine, dan methotrexate digunakan untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker. Pada beberapa kasus, pasien juga menerima terapi rituximab, yaitu antibodi yang menargetkan sel B kanker secara spesifik.
Namun, karena pengobatan yang begitu kuat, pasien sering mengalami efek samping berat seperti mual, rambut rontok, sariawan parah, dan penurunan sistem imun. Di sinilah dukungan keluarga dan tenaga medis sangat penting. Tak jarang pasien harus dirawat di ruang isolasi untuk mencegah infeksi karena tubuhnya sangat rentan.
Anak-anak, secara mengejutkan, justru memiliki tingkat kesembuhan lebih tinggi dibanding orang dewasa. Dengan pengobatan cepat dan intensif, lebih dari 80% kasus pada anak-anak dapat sembuh total. Tapi sekali lagi, waktu adalah kunci. Keterlambatan beberapa hari saja bisa membuat perbedaan besar dalam hasil pengobatan.
Kisah Harapan di Tengah Ketakutan
Kembali ke cerita keponakan teman lamaku tadi. Setelah menjalani serangkaian kemoterapi selama beberapa bulan, kondisinya perlahan membaik. Rambutnya memang rontok, tubuhnya kurus, tapi senyum kecilnya mulai kembali. Ketika dokter akhirnya mengatakan hasil terakhir menunjukkan “remisi total”, seluruh keluarga meneteskan air mata haru.
Dari kisah itu aku belajar, Burkitt Lymphoma memang menakutkan, tapi bukan akhir dari segalanya. Ilmu kedokteran terus berkembang, dan banyak pasien yang bisa hidup normal kembali setelah pengobatan.
Menyadari Pentingnya Deteksi Dini dan Edukasi
Di masyarakat kita, kanker masih sering dianggap momok atau bahkan dikaitkan dengan hal mistis. Padahal, semakin cepat kita mengenal gejalanya, semakin besar peluang untuk sembuh. Edukasi tentang kanker seperti Burkitt Lymphoma perlu disebarkan — terutama di daerah-daerah di mana fasilitas kesehatan masih terbatas.
Anak-anak yang sering mengalami pembengkakan di rahang atau perut tanpa sebab sebaiknya segera diperiksa. Begitu juga orang dewasa dengan sistem imun lemah. Jangan menunggu gejala memburuk.
Harapan di Balik Nama Burkitt
Kini, setiap kali aku mendengar nama Burkitt Lymphoma, aku tidak lagi memandangnya hanya sebagai istilah medis yang rumit. Di balik nama itu ada kisah perjuangan, harapan, dan ilmu pengetahuan yang terus berkembang.
Penyakit ini memang menyerang cepat, tapi dengan kesadaran, diagnosis dini, dan pengobatan yang tepat, Burkitt Lymphoma bisa dikalahkan. Seperti kata Dr. Denis Burkitt sendiri dalam salah satu kutipannya:
“Penyakit ini mengajarkan kita bahwa memahami satu kasus dengan baik dapat menyelamatkan ribuan nyawa di masa depan.”
Dan dari kisah kecil teman lamaku, aku percaya — harapan selalu ada, bahkan di tengah ketakutan terbesar sekalipun.
Baca fakta seputar : health
Baca juga artikel menarik tentang : Batu Amandel dan Rasa Ganjal yang Mengganggu
