Hiu Goblin: Monster Laut Purba yang Masih Hidup Sampai Sekarang

Hiu Goblin

Jujur ya, aku pertama kali denger soal Hiu Goblin bukan dari buku pelajaran animals atau dokumenter ilmiah. Tapi… dari meme. Iya, meme! Ada satu gambar yang lagi viral waktu itu—muka hiu dengan moncong wikipedia panjang dan rahang yang bisa nyembur keluar. Bentuknya kayak gabungan antara alien, monster film horor, dan dinosaurus laut. Waktu lihat itu, aku langsung mikir, “Ini beneran ada? Gak hoax kan?”

Dan di situlah petualangan aku mulai. Googling. Nonton YouTube. Baca artikel ilmiah walau setengah ngerti. Tapi PROTOGEL makin lama, makin aku sadar: hiu goblin ini bukan cuma sekadar serem, tapi juga luar biasa menarik.

Kenapa Disebut Hiu Goblin? Emang Ada Mirip-miripnya?

Nama ilmiahnya Mitsukurina owstoni. Tapi karena tampangnya yang… yah, let’s say, kurang ramah kamera, orang-orang nyebut dia goblin shark. Dari bentuk hidungnya yang panjang kayak moncong dan mulutnya yang bisa tiba-tiba mencuat keluar saat menyerang mangsa, kesan “goblin”—makhluk fantasi jahat yang biasa muncul di cerita rakyat Eropa—memang cocok banget.

Hiu Goblin

Dan jujur, pas aku lihat videonya pertama kali… langsung merinding. Gerakannya lambat banget, tapi tiba-tiba… ZRAAAP! Rahangnya meluncur maju ke depan. Kayak film sci-fi beneran. Itu bukan editan, guys. Itu kemampuan alami!

Habitat: Tempat Tinggal si “Alien” Laut Ini

Hiu Goblin bukan tipe hewan yang bisa kamu lihat di pantai pas lagi liburan. Mereka hidup di laut dalam—bener-bener dalam. Biasanya di kedalaman antara 100 hingga 1.200 meter. Bahkan ada yang ditemukan di 1.300 meter! Bayangin, di bawah laut yang gelap gulita, tekanan tinggi, suhu dingin, di sanalah mereka hidup.

Mereka sering ditemukan di perairan Jepang, Teluk Meksiko, Brasil, dan Afrika Selatan. Tapi jangan salah, mereka itu jarang banget ketemu. Makanya disebut juga “fosil hidup”. Bayangkan aja, mereka ini udah ada sejak sekitar 125 juta tahun yang lalu!

Penampilan: Antara Unik dan Bikin Mimpi Buruk

Aku nggak lebay, tapi penampilan Hiu Goblin tuh emang nightmare fuel. Moncong panjang yang dilapisi pori-pori sensitif listrik buat deteksi mangsa (kayak radar), kulit pink transparan karena pembuluh darah di bawahnya, dan rahang mekanikal yang bisa menyembur maju seperti jebakan mekanis.

Yang bikin makin aneh: mereka nggak berenang cepat. Gerakannya lambat, kayak pemalas laut. Tapi pas mereka nemu mangsa… ya itu tadi, rahangnya menyembur dengan kecepatan super cepat. Bisa dibilang, mereka kayak sniper—lambat tapi sekali tembak, kena!

Kesan Pertama Nonton Video Hiu Goblin

Aku inget banget nonton dokumenter tentang laut dalam, dan tiba-tiba muncul footage langka hiu goblin. Gerakannya pelan, kayak melayang, lalu tiba-tiba BLAM! rahangnya nyembur keluar. Rasanya kayak nonton monster film Jepang tahun 80-an.

Hiu Goblin

Waktu itu aku duduk sendirian, lampu kamar mati, dan layar laptop terang banget. Begitu si rahang keluar… aku literally lompat dari kursi. Kaget campur kagum.

Dan sejak itu, aku langsung masuk lubang kelinci—ikutin info tentang hiu goblin dari berbagai sumber. Bahkan aku sempat kirim email ke peneliti laut dalam buat nanya hal teknis (nggak semua dijawab sih, tapi ada satu yang bales dan kasih referensi jurnal… yang bahasannya super teknis 😅).

Fakta Menarik yang Aku Temuin Tentang Hiu Goblin

  1. Mereka Nggak Agresif ke Manusia.
    Jadi meskipun tampangnya horor, mereka nggak pernah tercatat menyerang manusia.

  2. Jadi Predator Ambush.
    Mereka nunggu mangsa lewat, lalu rahangnya menyembur kayak pegas. Cepat banget, sampai 3,1 meter per detik.

  3. Hidupnya Misterius.
    Karena tinggal di laut dalam, hampir nggak ada footage yang lengkap tentang kebiasaan hidupnya. Jadi sebagian besar info kita tuh dari bangkai yang ketemu di jaring nelayan.

  4. Mereka Nggak Panjang Umur di Akuarium.
    Beberapa kali dicoba dipelihara di akuarium laut dalam, tapi biasanya cuma bertahan beberapa hari. Lingkungan aslinya terlalu ekstrem untuk ditiru.

Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Hiu Goblin?

Kadang aku mikir, makhluk kayak gini tuh kayak pengingat. Di dunia yang kita pikir udah “pintar” dan penuh teknologi, masih ada makhluk-makhluk yang belum kita pahami. Dan bukan cuma di luar angkasa, lho. Di BUMI kita sendiri!

Hiu Goblin

Buatku, hiu goblin ngajarin satu hal: jangan nilai sesuatu dari tampangnya doang. Walaupun kelihatannya serem dan alien banget, mereka bagian dari keanekaragaman hayati yang penting.

Mereka juga ngingetin aku buat tetep curious. Karena awalnya cuma lihat meme iseng, bisa jadi pintu buat belajar hal baru dan menghargai alam lebih dalam.

Tips Buat Kamu yang Mau Riset Hiu Goblin

  1. Mulai dari YouTube.
    Cari video dokumenter dari kanal kayak Smithsonian Channel, National Geographic, atau Blue Planet.

  2. Baca Jurnal di Google Scholar.
    Ketik “Mitsukurina owstoni” dan filter tahun-tahun terbaru. Banyak jurnal open access yang bisa dibaca.

  3. Ikuti Peneliti Laut di Twitter/X.
    Banyak ilmuwan laut dalam aktif ngetwit soal eksplorasi mereka. Kadang mereka posting cuplikan video terbaru langsung dari kapal.

  4. Jangan Takut Nanya.
    Kalau bener-bener tertarik, kirim email atau DM ke peneliti. Asal sopan dan jelas, banyak yang seneng diajak ngobrol.

Penutup: Dunia Masih Penuh Misteri

Aku suka banget bilang ini ke temen-temen: kita itu hidup di dunia yang masih penuh misteri. Laut dalam contohnya. Kita lebih tahu permukaan bulan daripada dasar laut bumi kita sendiri.

Dan hiu goblin adalah salah satu bukti hidupnya misteri itu.

Dia makhluk purba, aneh, dan langka. Tapi dia nyata. Dan menurutku, itu jauh lebih keren daripada semua monster film fiksi digabungin jadi satu.

Baca Juga Artikel Ini: Kucing Siberia: Teman Berbulu yang Bikin Hati Adem dan Rumah Makin Hidup

Author