Rumah Sakit Primaya: Mengapa Jadi Favorit Masyarakat Indonesia? Ini Alasannya

Saya masih ingat betul pertama kali mendengar nama Rumah Sakit Primaya. Itu waktu teman dekat saya tiba-tiba jatuh sakit dan dibawa ke salah satu cabangnya di Bekasi. Awalnya saya pikir ini hanya rumah sakit swasta biasa. Tapi ternyata, Rumah Sakit Primaya itu beda.
Begitu masuk, suasananya nyaman banget . Nggak seperti rumah sakit pada umumnya yang bikin stres. Petugasnya ramah, proses administrasi juga cepet, dan yang paling penting—dokternya komunikatif. Itu kesan pertama saya, dan jujur aja, kesan pertama itu nempel banget sampai sekarang.
Buat saya pribadi, rumah sakit itu bukan sekadar tempat untuk berobat. Ini tempat kita mempercayakan nyawa, tempat di mana harapan dan keputusasaan sering ketemu. Dan Business Rumah Sakit Primaya , entah kenapa, punya sentuhan yang menenangkan. Mungkin karena mereka tahu betul bagaimana memperlakukan pasien dengan empati.
Sejarah Rumah Sakit Primaya: Bukan Rumah Sakit Biasa
Dulu namanya bukan Rumah Sakit Primaya . Kalau kamu sempat dengar Rumah Sakit Awal Bros, nah itu dia cikal bakalnya. Didirikan sekitar awal tahun 2000-an, mereka sudah eksis cukup lama. Tapi perubahan nama jadi Primaya Hospital baru terjadi pada 2020 primaya hospital.
Bukan sekadar ganti nama, ini juga transformasi identitas. Mereka ingin jadi lebih dari sekadar rumah sakit. Visi mereka tuh besar: “Menjadi penyedia layanan kesehatan terpercaya yang mendukung ketahanan kesehatan nasional Depobos.”
Setelah rebranding jadi Rumah Sakit Primaya , jaringan rumah sakit ini berkembang cepat banget. Dari hanya beberapa cabang, sekarang mereka punya lebih dari 14 rumah sakit di berbagai kota besar: Jakarta, Bekasi, Tangerang, Makassar, Palangkaraya, dan terus berkembang.
Dan hebatnya lagi, di balik layar, mereka ini bagian dari group besar yaitu PT Medikatama Sejahtera. Jadi bukan rumah sakit kecil-kecilan, tapi bagian dari sistem layanan kesehatan terstruktur.
Mengapa Rumah Sakit Primaya Begitu Terkenal?
Oke, ini pertanyaan yang cukup sering saya dengar: “Emang apa sih yang bikin Primaya beda?”
Jawabannya: banyak hal. Tapi saya akan ceritain dari sisi pengalaman pribadi dan juga observasi saya sebagai pasien, pengamat, dan kadang… pengantar pasien.
1. Mutu Layanan yang Konsisten
Salah satu hal yang paling saya rasain, entah di Primaya Bekasi atau Primaya Tangerang, mereka punya standar layanan yang hampir seragam. Mulai dari dokter, perawat, hingga pelayanan di meja registrasi—semuanya terlatih dengan baik.
Saya pernah bandingin sendiri dengan beberapa rumah sakit swasta lain. Di beberapa tempat, pelayanannya bisa sangat tergantung siapa yang bertugas hari itu. Tapi di Primaya, seperti ada SOP yang benar-benar dijaga.
2. Punya Spesialisasi dan Layanan Unggulan
Mereka bukan cuma andal di layanan umum, tapi punya banyak layanan unggulan seperti:
Stroke Center
Trauma Center
Layanan Ibu dan Anak
Jantung dan Pembuluh Darah
Onkologi Terpadu
Saya sendiri pernah dampingin keluarga menjalani pengobatan jantung di sana. Mereka punya dokter spesialis jantung yang bener-bener care, bahkan komunikasinya bagus. Itu penting banget, karena kadang kita panik tapi dokter nggak membantu. Di Primaya? Sebaliknya.
3. Harga yang Masuk Akal
Nah ini penting banget buat masyarakat Indonesia. Banyak yang mengira rumah sakit sebagus ini pasti mahal. Tapi kenyataannya, mereka punya layanan BPJS juga. Jadi tetap bisa diakses oleh masyarakat umum. Saya tahu beberapa orang tua murid saya yang berobat ke sana pakai BPJS dan pelayanannya tetap bagus.
4. Teknologi Canggih dan Ramah Digital
Saya pernah pakai aplikasi mereka buat booking konsultasi. Cepat dan gampang. Terus pas teman saya perlu MRI, alat mereka udah canggih dan hasilnya bisa langsung dikirim ke email. Hal-hal kecil kayak gini bikin pengalaman jadi lebih lancar.
Fasilitas Rumah Sakit Primaya yang Bikin Nyaman Pasien dan Keluarga
Jujur, saya tipe orang yang gampang stress kalau harus nginap di rumah sakit. Tapi Primaya itu punya atmosfer yang berbeda. Beberapa fasilitas yang menurut saya outstanding:
1. Kamar Rawat Inap yang Bersih dan Nyaman
Saya pernah nemenin adik saya di Primaya Bekasi selama 3 hari. Kamarnya bersih, ada TV, AC, kamar mandi dalam, bahkan kursi untuk penjaga juga empuk. Nggak mewah sih, tapi nyaman banget.
Mereka punya beberapa kelas kamar:
Kelas 3 (untuk pasien BPJS)
Kelas 2 dan 1
VIP dan VVIP
Dan semuanya dijaga dengan standar kebersihan tinggi. Bahkan setiap pagi ada petugas kebersihan yang keliling.
2. IGD 24 Jam yang Cepat Tanggap
Saya pernah ke IGD jam 2 pagi karena keponakan demam tinggi. Dari mulai masuk sampai ditangani itu nggak sampai 15 menit. Dokternya pun tanggap dan menjelaskan dengan tenang. Nggak bikin panik. Ruangannya steril dan ada area tunggu khusus keluarga.
3. Layanan Lab dan Radiologi yang Modern
Salah satu fasilitas yang saya sempat coba adalah laboratorium dan rontgen. Waktu itu saya harus cek darah lengkap. Dalam waktu beberapa jam, hasilnya udah bisa diakses secara digital. Ini membantu banget, apalagi kalau kita buru-buru atau butuh hasil cepat untuk rujukan.
4. Kantin dan Area Tunggu yang Nyaman
Ini sepele tapi penting. Saya pernah seharian di rumah sakit dan butuh makan siang. Kantinnya bersih dan makanannya lumayan enak. Ada juga minimarket kecil kalau kita butuh beli sesuatu. Area tunggunya juga nggak bikin sumpek, ada AC dan tempat duduk empuk.
Peran Rumah Sakit Primaya dalam Dunia Kesehatan Indonesia
Kalau ngomongin peran, saya rasa Rumah Sakit Primaya sudah mulai jadi pemain penting dalam peta layanan kesehatan di Indonesia. Mereka bukan cuma rumah sakit komersial, tapi aktif banget dalam berbagai kegiatan sosial dan edukasi kesehatan.
1. Membantu Pemerintah dalam Penanganan Pandemi
Waktu pandemi COVID-19, saya ingat Rumah Sakit Primaya aktif banget bantu tes swab, vaksinasi, sampai jadi rumah sakit rujukan di beberapa kota. Mereka juga transparan banget soal protokol kesehatan. Bahkan info di sosial media mereka update terus.
2. Edukasi Kesehatan untuk Masyarakat
Saya suka banget liat konten Instagram dan YouTube mereka. Edukatif, gampang dipahami, dan relate sama kehidupan sehari-hari. Mereka sering bikin webinar gratis soal gizi anak, kanker, kesehatan mental, dan lainnya.
3. Memperluas Akses Layanan Kesehatan Berkualitas
Dengan jaringan rumah sakit yang terus bertambah di berbagai provinsi, Rumah Sakit Primaya ikut mengurangi ketimpangan layanan kesehatan. Nggak semua orang bisa ke Jakarta untuk berobat, kan? Tapi sekarang rumah sakit seperti Primaya hadir juga di Palangkaraya, Makassar, hingga Tangerang.
Apa yang Bisa Saya Pelajari dari Pengalaman Ini?
Setelah beberapa kali berinteraksi dengan Rumah Sakit Primaya—entah sebagai pasien, keluarga pasien, atau pengamat—saya bisa bilang mereka itu berhasil bikin rumah sakit jadi tempat yang manusiawi. Bukan cuma bangunan dengan alat medis, tapi tempat yang mengerti rasa cemas, takut, dan harapan.
Pelajaran yang saya dapat? Jangan remehkan rumah sakit swasta lokal. Banyak dari mereka, termasuk Rumah Sakit Primaya , sudah setara bahkan melampaui ekspektasi kita. Dan penting juga buat kita untuk cari tahu rumah sakit terbaik di sekitar kita, sebelum kondisi darurat datang.
Kalau kamu tanya saya, “Kalau nanti perlu ke rumah sakit lagi, kamu bakal ke mana?”
Jawaban saya: Kemungkinan besar, ke Primaya.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Tianjin Airlines: Dari Rute Regional hingga Penerbangan Internasional disini